Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Ekbis
Jelang Idul Adha, Lima Sapi di Bengkalis dan 17 Sapi di Siak Riau Diduga Terjangkit PMK
Senin, 06 Juni 2022 - 20:15:07 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Lebih kurang satu bulan jelang Idul Adha 1443 H, ada kekhawatiran sulitnya masyarakat mendapat secara maksimal sapi untuk kurban.

Pasalnya, beberapa daerah di Riau ini, pihak terkait setempat menemukan indikasi atau dugaan sejumlah sapi di wilayahnya terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Seperti di Kabupaten Bengkalis
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau mengambil sampel lima sapi di Kabupaten Bengkalis dicurigai terpapar PMK hewan.

Sampel darah lima ekor sapi tersebut, segera dikirim ke laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

"Total ada lima sapi di Bengkalis yang kita curigai PMK. Tapi kelimanya masih suspek. Sampel darahnya sudah ambil untuk kita kirimkan ke Laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi," kata Kepala Dinas PKH Riau Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Faralinda Sari, Senin (6/5/2022).

Faralinda menjelaskan, sapi itu dinyatakan suspek karena diduga memiliki ciri-ciri PMK. Meski baru dugaan, kelima sapi tersebut sudah diisolasi dan diberi perawatan.

"Seperti vitamin dan antibiotik. Kemudian kandang hewan juga disemprotkan disinfektan. Selain itu, hewan ternak itu juga mendapatkan perhatian khusus dari dokter hewan setiap harinya. Jadi walau masih suspek, kita tetap berikan obat-obatan berupa vitamin dan antibiotik," terangnya

Sementara itu,  di Kabupaten Siak Sri Indrapura, pihak Dinas Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan (DPPK), menyampaikan saat ini ada 17 sapi yang dicurigai terkena PMK. Namum 4 ekor diantaranya yang positif PMK.

"Data dari DPKH Provinsi Riau itu sudah 17 ekor, ini menunjukkan suspek, yang sebenarnya positif itu hanya 4 ekor berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi. Namun dari segi pengendaliannya patokan kita diangka 17 itu boleh, supaya penyakit itu jangan lari kemana-mana dulu dalam rangka pencegahan," kata Kepala DPPK Siak, Susilawati Senin, (6/6/2022) kepada wartawan.

Dikatakan, sapi positif PMK tersebut diantaranya berasal dari satu sapi di Kampung Tualang, Kecamatan Tualang yang merupakan Sapi Bali berjenis kelamin jantan.

Sedangkan sapi yang positif lainnya merupakan hewan ternak di Kampung Maredan, Kecamatan Tualang berjenis sapi lokal.

Terhadap empat sapi itu, dinas melakukan isolasi atau dipisahkan dengan yang sehat. Kemudian melakukan pengobatan untuk antisipasi infeksi skunder oleh bakteri karena penyakit ini disebabkan virus sehingga perlu dicegah agar tidak ada penularan.

"Kedua pengobatan suportif untuk mengembalikan stamina hewan dan pengobatan symptimatis untuk mengatasi gejala seperti demam, rasa sakit, dan lain-lain," kata Susi.

Menurutnya, hal ini tentu mempengaruhi harga dipasaran yang kian melambung. Apalagi menjelang Idul Adha, bukan hanya harga namun stok sapi menjadi berkurang.

"Untuk Iduladha jelas berpengaruh karena harga sapi pasti mahal, jumlah kurban juga diprediksi menurun," tambahnya.

Bupati Siak, Alfedri juga telah mengeluarkan surat edaran yang isinya antara lain memperketat pengawasan dan pengendalian lalu lintas ternak antar kabupaten/kota maupun antar provinsi dengan melibatkan segenap unsur lintas organisasi perangkat daerah, kepolisian, satuan polisi pamong praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, camat, lurah, penghulu (lurah) se-Kabupaten Siak dan instansi terkait.

Kemudian, petugas dapat melaporkan dan mengisolasi ternak sakit atau terduga sakit, tidak dipindahkan/diperdagangkan, sebelum dilakukan pemeriksaan. Lalu, mendukung program vaksinasi, desinfeksi, desinfektisasi, penerapan biosekuriti, dan tindakan lain yang dianggap perlu terhadap penyakit PMK.

Selanjutnya diminta turut berpartisipasi aktif dalam melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) terkait penyakit PMK kepada masyarakat/peternak di Kabupaten Siak. Sapi yang berasal dari daerah wabah tidak diizinkan masuk ke Daerah Kabupaten Siak. Setelah itu sapi, kerbau, kambing, dan domba yang berasal dari dalam atau luar Kabupaten Siak (yang bukan berasal dari daerah wabah) untuk pemenuhan kebutuhan ketersediaan daging harus melalui Tempat Pemotongan Hewan Ruminansia (TPH) dan Rumah Potong Hewan (RPH).

Selain itu, hewan kurban juga harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal serta memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di RPH/TPH. Terakhir, pemotongan ternak terjangkit harus di bawah pengawasan dokter hewan/petugas kesehatan hewan serta bahan asal hewan sapi sakit yang terduga PMK harus dilakukan penanganan khusus untuk menghindari penyebaran virus.

Dengan ada penambahan lasua sapi PMK tersebut, saat ini di Provinsi Riau sudah terdapat 40 kasus sapi yang sudah dinyatakan positif terpapar PMK.

Adapun total kasus sapi PMK yang sudah dinyatakan positif terpapar PMK yakni, Rokan Hulu 5 kasus, Siak 20 kasus Indragiri Hilir 15 kasus.

"Kalau ternyata lima sapi di Bengkalis nanti dinyatakan positif PMK, maka total kasus PMK di Riau ada 45 sapi," kata Susilawati. (src)



 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat