Minggu, 22 September 2024 HUT Ke-79 RI, Pj Gubernur Riau Harap Jadi Pembangkit Semangat Kebangsaan | Solusi Tuntaskan Stunting, Pemrov Riau Jamin Ketersediaan Air Bersih dan Sanitasi yang Baik Bagi Warga | Sekdaprov Riau SF Hariyanto Resmikan Jembatan Limau Manis di Kampar, Warga Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubri Rahman Hadi sampaikan Sejumlah Poin Jadi Fokus Perhatian Pembangunan di Riau | Pemprov Riau Siapkan Hadiah Ratusan Juta Rupiah untuk Pacu Jalur Tepian Narosa Kuansing | Pemprov Riau Terima Penghargaan Paritrana Award 2024 Provinsi Terbaik Coverage Zona Sumatera
 
 
☰ Hukrim
Tim Khusus Janji Terbuka Usut Kasus Penembakan Sesama Polisi di Rumah Kadiv Propam Polri
Rabu, 13 Juli 2022 - 21:08:02 WIB
Keluarga mengiringi pemberangkatan ke liang kubur Brigadir Yosua Hutabarat di Muaro Jambi, Senin (11/7/2022) (Liputan6.com)

SULUHRIAU - Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto sekaligus Ketua tim khusus kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, berjanji akan bekerja secara transparan dalam melakukan pengusutan perkara tersebut.

"Termasuk rekan-rekan media ada informasi, Kapolri telah sampaikan transparan, termasuk Kompolnas dan Komnas HAM. Timsus ini bekerja maksimal tapi tidak tertutup, monggo silakan, termasuk Kompolnas, kita on the track, secepatnya ungkapkan ini," kata Agung dalam jumpa pers di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).

Dalam hal ini, Agung menyatakan juga telah berkoordinasi dengan Komnas HAM dan Kompolnas terkait dengan mekanisme pengusutan perkara tersebut.

"Tadi sudah koordinasi, Komnas HAM ada fakta sosial. Karena Komnas HAM tentu punya indepedensi, silahkan," ujar Agung.

Agung mengungkapkan, setelah sehari dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tim ini akan mendalami hasil olah TKP dan autopsi.

"Kita lakukan langkah-langkah pertama tentu melaksanakan pendalaman terhadap olah TKP kemudian pendalaman hasil autopsi," ucap Agung.

Tak hanya itu, Agung menyebut pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk mengusut tuntas perkara tersebut.

"Pendalaman saksi dan menambah pemeriksaan saksi dimungkinkan," tutur Agung.

Agung menekankan, tim khusus ini akan bekerja secara transparan, objektif dan akuntabel. Semua temuan, informasi dan barang bukti akan dikumpulkan untuk menyimpulkan perkara ini sesuai dengan fakta yang ada.

"Kami tekankan dalam hal ini mengedepankan scientific crime investigation (SCI). Sehingga hasilnya utuh, objektif, terbuka untuk masyarakat. Kita terbuka supaya fair bahwa apa yang menjaei harapan kita bisa dipertanggungjawabkan," tutup Agung.

Adu Tembak

Seperti diberitakan, peristiwa adu tembak antara Brigadir J atau Yoshua dengan Bharada E, anak buah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang terjadi di sebuah rumah kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, semakin menjadi perhatian publik.

Pertanyaan demi pertanyaan atas hal yang terasa janggal dalam perkara tersebut membuat informasi semakin liar.

Berawal dari terungkapnya peristiwa tersebut ke permukaan pada Senin, 11 Juli 2022. Pihak keluarga memilih menceritakan tentang Brigadir J atau Yoshua ke awak media saat masa berkabung di rumah duka daerah Jambi.

Mabes Polri pun akhirnya menyampaikan ke publik bahwa kasus adu tembak antar anak buah Irjen Ferdy Sambo itu terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022. Karo Penmas Divisi Humas Polri beralasan, jeda waktu dibukanya kasus itu ke publik lantaran penyidik masih bekerja dalam menangani perkara tersebut.

"Kita lakukan pemeriksaan dulu, penelusuran dulu," tutur Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 11 Juli 2022.

Awalnya, Ahmad menyampaikan bahwa penyidik masih mendalami motif dari peristiwa tersebut. Brigadir J atau Yoshua disebut langsung melepas tembakan karena mendengar teguran dari Bharada E.

Sementara Bharada E menghindar dan membela diri, sehingga melakukan serangan balasan ke Brigadir J atau Yoshua hingga membuatnya tewas. Selain itu, Mabes Polri juga hingga saat ini enggan menyebut siapa pemilik rumah tempat kejadian perkara. "TKP di perumahaan salah satu pejabat ya di Duren Tiga," kata Ahmad.

Berselang beberapa jam, Mabes Polri kembali mengundang awak media untuk mengikuti konferensi pers. Kasus tersebut nyatanya berkaitan dengan istri dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Peristiwa itu terjadi ketika Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam di mana saat itu istri Kadiv Propam sedang istirahat. Kemudian Brigadir J melakukan tindakan, pelecehan. Dan juga menodongkan dengan menggunakan senjata pistol, ke kepala istri Kadiv Propam," ujarnya.

Menurut Ahmad, istri Kadiv Propam pun berteriak minta tolong dan membuat Brigadir J atau Yoshua panik dan keluar kamar. Bharada E yang saat itu berada di lantai atas mendengar teriakan itu dan bergegas turun, namun dari atas tangga terlihat Brigadir J atau Yoshua.

"Jaraknya dari Brigadir J itu kurang lebih 10 meter, bertanya ada apa, namun direspon dengan tembakan yang dilakukan Brigadir J. Akibat tembakan tersebut terjadilah saling tembak. Dan berakibat Brigadir J meninggal dunia," ujarnya.

Ahmad mengatakan, Brigadir J atau Yoshua bertugas sebagai sopir istri Kadiv Propam Polri, sementara Bharada E merupakan asisten pribadi Irjen Ferdy Sambo.

"Yang jelas beliau (Ferdy Sambo) tidak ada di rumah, beliau mengetahui kejadian setelah adanya penembakan, yang menelepon pun istri beliau, kemudian beliau menghubungi Kapolres untuk ke TKP," terangnya.

Kejanggalan CCTV yang Rusak

Insiden yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB itu menyisakan sejumlah tanda tanya. Salah satunya tidak adanya kamera CCTV di rumah tersebut yang dapat digunakan sebagai barang bukti penuntasan kasus tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan bahwa kamera CCTV di dalam rumah Kadiv Propam saat kejadian dalam kondisi mati.

"Kebetulan CCTV rusak sejak dua minggu lalu. Sehingga tidak dapat kami dapatkan," kata Budhi di Polres Metro Jaksel, Selasa (12/7/2022).

Budhi memastikan, pihaknya mengedepankan scientific crime investigation dalam mengusut perkara ini. Penyidik mencari alat bukti pendukung berupa CCTV dari sekitar rumah atau lokasi baku tembak.

"Ini bisa membuktikan petunjuk adanya orang-orang yang berada di rumah tersebut," ujar dia.

Pihak keluarga pun angkat bicara atas kematian Brigadir J atau Yoshua dalam peristiwa adu tembak dengan Bharada E di rumah pejabat Polri kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Rohani Simanjuntak menyampaikan bahwa Brigadir J atau Yoshua memang dibawahi langsung oleh Irjen Ferdy Sambo.

"Di tempat majikannya itu Irjen Ferdy Sambo itu ada adu tembak," tutur Rohani dalam rekaman video yang dikutip, Selasa (12/7/2022).

Menurut Rohani, pihak Mabes Polri memang menyampaikan bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 bahwa ada peristiwa baku tembak yang menyebabkan tewasnya Brigadir J atau Yoshua. Namun terkait penyebab dari adu tembak itu sendiri tidak dibeberkan.

"Kalau sama kami belum ada (motifnya). Kalau dikabari sama kami itu adanya tembak-menembak. Hanya belum dikasih tahu (motif)," jelas dia.

Rohani mengaku janggal dengan adanya luka sayatan di tubuh almarhum Brigadir J atau Yoshua. Sebab, dari kepolisian menyatakan hanya ada aksi saling tembak dalam peristiwa tersebut.

"Kami menerimanya sudah di dalam peti. Kami jemput dari kargo bandara. Sudah sampai rumah duka kami buka semua bajunya. Ternyata ada tembakan di sebelah kanan dua, di leher satu, di tangan satu, di bagian ini sama kaki ada luka benda tajam. Trus di mata sebelah kanan, di hidung dijahit, trus di bibir, sudah itu tangan jarinya dua mungkin patah kali ya. Ada luka juga di tangan kiri, di kaki juga ada luka benda tajam," ujar Rohani.

Selain itu, kejanggalan yang disoroti adalah adanya luka lebam atau memar di jasad Brigadir Yoshua. Awalnya pada Minggu 10 Juli 2022, keluarga melihat adanya darah segar yang merembes melalui jari kelingking jasad Brigadir J atau Yoshua, sehingga berinisiatif untuk membuka pakaian jenazah tersebut.

"Cuma celananya nggak kami buka sih. Yang kami buka bajunya, kaos kakinya, tenyata di sana ada luka-luka sama biru memar di bagian perutnya. Terus di matanya ini ada kayak luka sayatan ini, trus di bibirnya juga, di hidungnya ada jahitan. Trus di dada sebelah kanan itu ada tembakan dua, di leher satu. Tapi yang lebih besar lubang tembakannya di dada sebelah kanan," jelas dia.

Menurut Rohani, luka tembakan juga terlihat di tangan sebelah kiri. Adapun jari kelingking dan jari manis tangan kiri Brigadir J atau Yoshua tampak patah.

"Terus luka di kaki sebelah kanan ada juga. Jadi kalau dugaan dari sana itu ada tembak-menembak. Kalau ada tembak menembak nggak mungkin sampai ada luka-luka memar, luka di kaki seperti benda tajam," terang Rohani.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan terkait adanya luka sayatan di jenazah Brigadir Yoshua atau J yang adu tembak dengan Bharada E di rumah pejabat Polri daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Adapun luka-luka itu disebut-sebut adanya sayatan di bagian perut dan jari yang terpotong.

"Kita bukan lihat, tapi penjelasan penyidik soal sayatan adalah karena gesekan proyektil yang ditembakan oleh Bharada E ke Brigadir J," tutur Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2022).

Menurut Ahmad, Bharada E melepaskan lima tembakan, yang salah satunya mengenai tangan Brigadir J dan kemudian tembus ke badan.

"Jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan, itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh, termasuk sayatan itu," jelas dia.

Sementara Brigadir J melepaskan tujuh kali tembakan yang tidak satu pun mengenai Bharada E. Hal itu disebut lantaran perbedaan posisi saat terjadi baku tembak antara keduanya.

"Tidak ada (yang kena), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," ujar Ahmad.

Menyusul kemudian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lantas membentuk tim khusus untuk mengusut kasus adu tembak personel yang merupakan anak buah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu.

"Kami mendapatkan banyak informasi terkait berita-berita liar yang beredar. Tentunya kita ingin semua bisa tertangani dengan baik. Oleh karena itu saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Irwasum, Kaba, Pak Kabid, As SDM, beberapa unsur tersebut perlu kita libatkan, termasuk fungsi Provos dan Paminal," tutur Listyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).

Menurut Listyo, sejauh ini dua Laporan Polisi (LP) yang saat ini tengah ditangani Polres Jakarta Selatan. Pertama soal perkara upaya percobaan pembunuhan dan kedua terkait anccaman kekerasan terhadap perempuan yang menimpa istri Irjen Ferdy Sambo.

"Saya sudah minta penanganannya betul-betul ditangani menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku, yaitu bagaimana kita mengedepankan sciencetific crime investigation. Tentunya kasus ini walaupun ditangani Polres Jakarta Selatan namun diasistensi oleh Polda dan Bareskrim," jelas dia.

Sumber: Okezone.com, Liputan6.com
Editor: Khairull




 
Berita Lainnya :
  • Jelang Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, KPU Riau Gelar FGD Penyusunan Laporan Evaluasi
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Jelang Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, KPU Riau Gelar FGD Penyusunan Laporan Evaluasi
    02 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    03 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    04 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    05 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    06 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    07 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    08 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    09 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    10 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    11 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    12 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    13 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    14 Solusi Tuntaskan Stunting, Pemrov Riau Jamin Ketersediaan Air Bersih dan Sanitasi yang Baik Bagi Warga
    15 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    16 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    17 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    18 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    19 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    20 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    21 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    22 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat