BBM Naik, Warga Cenderung Beralih ke Kenderaan Listrik, Gubri Sebut Stok Harus Tersedia
Minggu, 11 September 2022 - 15:18:15 WIB
|
Gubernur Riau mengendarai sepeda motor listrik.
|
SULUHRIAU, Pekanbaru- Pasca kenaikan harga BBM, warga cenderung beralih menggunakan kendaraan listrik salah satunya sepeda elektrik bertenaga listrik atau baterai untuk aktivitas.
Seperti, beberapa hari belakangan ini terlihat banyak sepeda elekteik dikendarai oleh warga Pekanbaru.
Seperti dilakukan, Eman (40). Ia menggunakan transportasi listrik untuk menghemat BBM di tengah harga naik saat ini.
"Saya memilih sepeda listrik karena bbm naik, mahal harga Rp10 ribu per liter, sepeda ini juga ramah lingkungan, enak dibawanya, irit, paling dicolokin aja ke listrik," ujarnya.
Dikatakan, menggunakan sepeda listrik dapat menghemat pengeluaran, dan ramah terhadap lingkungan. Selain itu, mudahnya mengisi ulang baterai di rumah dengan daya listrik rendah menjadi salah satu keunggulan sepeda listrik ini.
Harga sepeda listrik saat ini berkisar antara Rp4 juta hingga Rp8 juta. Menurut Eman, sepeda listriknya dibeli sekitar Rp7 juta rupiah.
Kemudian jarak yang dapat ditempuh sepeda itu mencapai 70 kilometer, dengan kecepatan maksimal 30 kilometer per jam.
“Untuk jaraknya bisa 50-70 km. Memang kecepatan gak bisa kencang seperti motor biasa, tapi ini menang irit dan ramah lingkungan,”katanya.
PLN Dorong Gunakan Kendaraan Listrik
Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan apresiasi atas komitmen PLN bersama pemerintah dalam mempromosikan dan mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Gubri mengatakan, karena penggunaan mobil dan motor listrik ini dinilai banyak keuntungannya dibandingkan kendaraan menggunakan BBM, maka minat dan antusias masyarakat cukup tinggi untuk beralih ke kendaraan listrik.
Dengan demikian, Gubri meminta PLN agar dapat memastikan adanya ketersediaan dari barang-barang kendaraan listrik itu. Sehingga ketika masyarakat ingin membeli, barangnya tersedia dan tidak harus menunggu lama.
"Mudah-mudahan nanti menarik minat dari masyarakat kita untuk menggunakan baik kendaraan mobil maupun juga kendaraan motor. Namun demikian kami harapkan juga kepada para agen-agen motor dan mobil ini harapan kami tersedia (kendaraan listrik) tetap ada," ucapnya, di Kediaman Gubernur Riau, Minggu (11/9/2022).
Gubri menjelaskan, Pemprov Riau telah berupaya melakukan pengadaan mobil listrik, akan tetapi barangnya masih terbatas.
Sehingga sebutnya, aturannya pengadaan mobil listrik tahun ini sudah bisa dibeli melalui perubahan anggaran, akan tetapi karena belum tersedia maka dialihkan untuk tahun depan.
"Tahun ini belum bisa kami beli, ya karena tidak ada jaminan sampai Desember ini barangnya ada, sehingga kami harus beli tahun depan. Itulah sebabnya aturan pengadaan kan gitu harus tahun ini selesai, jadi karena inden ini sudah dihubungi kepada agennya katanya tidak bisa tahun ini," katanya.
Untuk itu ia berharap ketersediaan unit kendaraan listrik ini betul-betul diperhatikan dan dikomunikasikan dengan baik. Sebab sayang sekali kalau masyarakat sudah antusias tapi barangnya tidak tersedia.
"Kami di Pemda juga sebenarnya sudah saya instruksikan pak sekda tolong beli (kendaraan listrik) untuk sekian buah, baik untuk di sini (Riau) maupun di Jakarta karena sudah banyak tempat-tempat tertentu (di Jakarta) sudah harus nanti menggunakan mobil atau motor listrik. Misalnya Taman Mini dan masuk ke sana tidak boleh mobil atau motor yang menggunakan BBM," tambahnya.
Syamsuar menginginkan masukannya tersebut dapat didengarkan oleh perusahaan yang memproduksi kendaraan listrik. Agar nantinya barangnya tersedia memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Sebetulnya kami sudah perintahkan untuk membeli (pengadaan kendaraan listrik) tapi ini juga tidak bisa dibeli karena barang belum tersedia," pungkasnya. (Jan, mcr)
Komentar Anda :