BKSDA Beberkan Kronologi
Harimau di Teluk Lanus Siak Terkam Warga Hingga Tewas, Jasad Korban Ditemukan Masih Utuh
Selasa, 20 Desember 2022 - 20:33:08 WIB
SULUHRIAU, Siak- Harimau di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungaiapit, Kabupaten Siak, Riau memangsa seorang korban yang diketahui merupakan warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Acai (50).
Saat itu, korban tengah bekerja mencari kayu Mahang di hutan Sungai Belat bersama rekannya.
Keterangan awal yang diperoleh dari Camat Sungaiapit, Tengku Mukhtasar menyampaikan, jasad korban ditemukan masih utuh, namun terdapat bekas luka gigitan Harimau di leher korban.
"Kejadiannya selesai subuh sekitar jam 6.00 WIB, Senin (19/12/2022), tapi saya dapat info itu sorenya dari penghulu setempat. Malamnya saya langsung lapor ke kepolisian dan BBKSDA Riau," ujarnya dikonfirmasi, Selasa (20/12/2022).
Lanjut Mukhtasar, informasi yang ia terima dari warga setempat korban saat itu ditemukan oleh rekannya tak jauh dari lokasi korban diterkam, namun Harimau sudah kabur meninggalkan korban dengan kondisi bersimbah darah.
"Informasi terakhir saya terima korban sudah dibawa ke tempat asal mereka sore semalam, kami juga sudah melaporkan ke pihak-pihak terkait," jelasnya.
Ia mengimbau kepada warga yang berada di sekitar lokasi untuk selalu berhati-hati terhadap hewan buas yang masih berkeliaran itu. Tidak beraktivitas sendirian apalagi jika memasuki hutan atau tempat yang jauh dari pemukiman.
"Kita imbau warga tingkatkan kewaspadaan, karena saat ini Harimau tersebut masih berkeliaran. Ini sudah kesekian kalinya terjadi dan saya juga sudah lapor ke pihak berwenang supaya menurunkan tim mengamankan dan meminta mengevakuasi hewan buas tersebut," tutupnya.
Rekan Dengar Korban Mengerang
Sementara itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau mengungkap kronologi seorang pencari kayu liar di kampung Teluk Lanus, kecamatan Sungaiapit, Kabupaten Siak yang tewas diterkam hariamau Sumatera tersebut.
Diketahui korban bernama Acai (50) warga Kabupaten Kepulauan Meranti bersama temannya yakni Cen Cen (20) warga Kabupaten Bengkalis merupakan pekerja penebang kayu liar di hutan Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus.
Kejadian bermula saat itu saksi Cen Cen tengah tidur bersama korban di pondoknya, Senin (19/12/2022). Ketika itu Cen Cen mendengar suara kegaduhan dan erangan dari arah Acai. Pada saat itu saksi lain yang juga adalah kepala rombongan pekerja, Apen (43) warga Siak juga mendengar suara tersebut.
Cen Cen, Apen dan pekerja lainnya langsung mencari sumber suara yang tidak jauh dari pondok tempat tidur mereka. Tak jauh dari lokasi saksi melihat korban telah meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah.
"Keadaan luka pada leher dan wajah, kondisi leher berlobang dan luka robek pada bagian pipi sebelah kanan," Kepala BBKSDA Riau, Genman S Hasibuan dalam siaran persnya, Selasa (20/12/2022).
Lanjutnya, menurut saksi kejadian korban diduga telah diserang dan diseret oleh harimau, akan tetapi saksi tak melihat langsung satwa liar itu karena saat itu masih dalam kondisi gelap.
Selanjutnya sekitar pukul 16.00 WIB, Senin korban dievakuasi dan dibawa ke kampung halaman di Kampung Balak Kabupaten Kepulauan Meranti.
Kata Genman, pondok peristirahatan para pekerja kayu mahang itu memang menjadi tempat lalu lintas dan habitat satwa liar. Lokasi kejadian kurang lebih 4 jam dari kampung Teluk Lanus menggunakan perahu pompong.
Saat ini, tim dari BBKSDA Riau telah berkoordinasi dengan Polsek Sungaiapit dan Camat Sungaiapit untuk mengingatkan masyarakat agar menghindari aktivitas di dalam hutan dan tidak melakukan kegiatan penebangan liar.
Tim BBKSDA Riau akan melakukan cek lokasi kejadian bersama kepala rombongan pekerja setelah selesai mengurus pemakaman dan berbelasungkawa dengan pihak keluarga. Tim juga akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang berada di sekitar lokasi kejadian yakni PT Uniseraya untuk melakukan pemasangan spanduk atau papan peringatan di sekitar lokasi kejadian.
"Masyarakat dilarang bertindak anarkis pada satwa liar terutama satwa liar yang dilindungi oleh negara. Semoga masyarakat semakin peduli terhadap kelestarian habitat satwa liar yang dilindungi sehingga dapat meminimalisir potensi terjadinya interaksi negatif antara manusia dengan satwa liar. Karena itu tugas bersama tugas kita semua," ujar Genman. (rpc,src)
Komentar Anda :