Sabtu, 21 September 2024 Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil | Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
 
 
☰ Pendidikan
Hanya 56 dari 4.593 Kampus di Indonesia yang Sudah Terakreditasi Unggul
Sabtu, 08 April 2023 - 09:59:36 WIB

SULUHRIAU- Akreditasi sangat penting bagi perguruan tinggi, karena menjadi bukti mutu sekaligus jaminan repurtasi kampus tersebut kepada masyarakat.

Namun sayangnya, masih banyak perguruan tinggi yang belum mencapai akreditasi Unggul, atau dulunya dikenal sebagai akreditasi A.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah Jawa Barat, Prof. Eddy Jusuf. Hanya 56 dari 4.593 perguruan tinggi di Indonesia yang telah memperoleh akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Sedangkan di Jawa Barat dan Banten, terdapat 453 perguruan tinggi swasta, namun baru tujuh yang memperoleh akreditasi unggul.

"Ini tentu PR (pekerjaan rumah) besar bagi kita semua untuk mencapai target ke unggul. Untuk menjawab PR ini, orang bijak mengatakan bukan kuat menguasai yang lemah, bukan yang besar menguasai yang kecil. Karena yang besar juga bisa jatuh. Tapi yang kuat adalah dia yang bisa cepat beradaptasi. Jadi kita sebagai kampus, ukuran tak jadi soal, yang penting harus bisa beradaptasi!," ujar Eddy yang juga Pemimpin salah satu perguruan tinggi swasta terbesar di Bandung, Universitas Pasundan, dalam Executive Forum dan Buka Bersama SEVIMA, Kamis (6/4/2023) malam.

Prof. Eddy Jusuf bersama 80 pimpinan perguruan tinggi se-Bandung Raya yang tergabung dalam Komunitas SEVIMA, dan Direktur Kemitraan SEVIMA Ridho Irawan, mengupas tiga strategi agar mutu perguruan tinggi Indonesia bisa segera meroket. Berikut strateginya:

1. Integrasikan Perguruan Tinggi secara Digital

Sebagai tips pertama, perguruan tinggi menurut Prof. Eddy perlu memiliki sistem akademik berbasis digital yang dapat mengintegrasikan seluruh kebutuhan perguruan tinggi. Sistem digital yang ada menurutnya juga harus mampu membuat laporan yang tepat dan akurat kepada Pemerintah, karena terkait dengan pemantauan mutu dan akreditasi.

Prof. Eddy mengisahkan pengalamannya memimpin Universitas Pasundan. Sudah lama perguruan tingginya memiliki sistem akademik dan fasilitas digital. Namun sayangnya sistem tersebut sempat tidak terhubung antar aplikasi, bahkan antar fakultas di satu perguruan tinggi.

"Sangat sulit untuk mengambil keputusan dan menjamin mutu, tanpa data dan sistem yang terintegrasi. Hingga akhirnya pada tahun 2018 dan 2019, kami mulai sadar untuk mengintegasikan semua, dan di tahun itu pula akreditasi unggul diraih Universitas Pasundan. Dengan SEVIMA Platform, harapan kami bisa merasakan bagaimana manfaat punya sistem IT yang terintegrasi!," ungkap Eddy.

2. Gotong Royong dan Singkirkan Ego

Perguruan tinggi terdiri atas ratusan hingga puluhan ribu orang. Tiap orang pastilah memiliki pemikiran dan sudut pandang yang berbeda. Perbedaan menurut Prof. Eddy, jangan sampai menjadi ego yang dapat menghambat kemajuan perguruan tinggi. Antar insan perlu bergotong royong dan menyingkirkan ego pribadi.

Hal ini juga diungkapkan UstadzTata Sukayat, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bandung sekaligus Ketua Lembaga Dakwah dan Dosen Universitas Pasundan. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan menulis, adalah jihadnya para civitas akademika perguruan tinggi.

"Merefleksikan hikmah ramadhan, kita para civitas akademika, para ilmuwan, jihadnya dengan pena. Tidak usah angkat senjata. Jihadnya tentu harus berjilid-jilid dengan buku bahkan dengan jurnal. Ini tidak bisa dilakukan seorang diri, kita semua yang sedang berpuasa adalah peserta didik di Universitas Bulan Ramadhan, dan wajib berkolaborasi!," lanjut Tata Sukayat.

3. Kelola Perguruan Tinggi dan Penerimaan Mahasiswa Baru Berbasis Data

Perguruan tinggi tentu sangat erat dengan proses penerimaan mahasiswa baru. Proses ini sangat vital karena dapat mempengaruhi kemampuan finansial sekaligus mutu perguruan tinggi. Semakin tinggi kualitas dan jumlah mahasiswa baru yang didapat suatu perguruan tinggi, maka semakin baik pula mutu institusi kampus tersebut.

Hal ini diungkapkan Direktur Kemitraan SEVIMA Ridho Irawan. Kampus dengan jumlah mahasiswa yang banyak dan juga pintar, akan menjamin mutu di perguruan tinggi tersebut. Aspek finansial perguruan tinggi juga dapat terjaga, karena perguruan tinggi dapat mengelola dana yang cukup untuk meningkatkan fasilitas kampus sekaligus menggaet talenta-talenta terbaik bangsa sebagai dosen dan staf.

"Kehabisan bensin (dana kampus) akibat pengelolaan perguruan tinggi dan penerimaan mahasiswa baru yang belum maksimal, menjadi keluhan di banyak perguruan tinggi. Jadi pengelolaan perlu berbasis data, dengan analisa dan target yang jitu, agar setiap sen dana yang kampus gunakan dapat impactful (berdampak maksimal) untuk peningkatan mutu!," pungkas Ridho merefleksikan pengalaman kolaborasi SEVIMA dengan lebih dari 800 perguruan tinggi se-Indonesia. (rls)



 
Berita Lainnya :
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  • Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    02 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    03 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    04 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    05 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    06 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    07 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    08 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    09 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    10 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    11 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    12 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    13 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    14 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    15 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    16 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    17 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    18 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    19 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    20 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    21 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
    22 Diskominfo Natuna Stuban ke Diskominfo Kota Bandung, Sharing untuk Peningkatan Tipe C ke B
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat