Sabtu, 21 September 2024 Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil | Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024 | Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne | Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
 
 
☰ Internasional
Capres Ekuador Ditembak Mati Usai Kampanye, Kronologi hingga Negara Gagal
Jumat, 11 Agustus 2023 - 09:58:14 WIB
Capres Fernando Villavicencio saat acara kampanye di sebuah sekolah beberapa menit sebelum dia ditembak mati di luar sekolah yang sama di Quito, Rabu, (9/8/2023) (API via AP)

SULUHRIAU- Hal menghebohkan terjadi di Ekuador. Salah satu calon presiden (capres) tewas ditembak mati.

Ia adalah Fernando Villavicencio. Pria 59 tahun itu dibunuh usai melakukan kampanye pemilihan umum di wilayah utara negeri itu.

Bagaimana kronologinya?

Villavicencio dilaporkan ditembak saat hendak memasuki mobil seusai kampanye di kota Quito, Rabu (9/8/2023). Villavicencio, yang juga anggota majelis nasional negara, diserang seorang pria yang melangkah maju dan menembak kepalanya sebanyak tiga kali.

Ia sempat dibawa ke pusat darurat setempat. Namun sayang dirinya tak tertolong.

Mengutip BBC International, baku tembak juga sempat terjadi antara pelaku dengan keamanan. Tersangka kemudian meninggal karena luka-lukanya.

Seorang pendukung Villavicencio juga dilaporkan mengalami luka tambak. Namun tak ada lagi laporan kematian.

Kejadian ini terjadi di tengah pemberitaan bahwa sejumlah orang bersenjata menyerang kantor partai Villavicencio, Movimiento Construye. Hal itu berlangsung di kota yang sama dengan peristiwa ia terbunuh, meski merupakan insiden terpisah.

"Pekan lalu, dia mengatakan dia dan timnya diancam oleh pemimpin geng yang terkait dengan perdagangan narkoba,'" muat Reuters.

Siapa Villavicencio?

Mengutip New York Times (NYT), Villavicencio adalah salah satu dari delapan kandidat presiden dalam pilpres Ekuador yang akan berlangsung 20 Agustus. Melansir BBC International, meski tak begitu besar, jajak pendapat, mencatat ia memperoleh dukungan sekitar 7,5%.

Di negerinya, sosoknya memang terkenal kritis. Ia memiliki sejumlah track record, mulai dari mantan ketua serikat pekerja mantan jurnalis hingga politisi dan legislator dari Partai Movimiento Construye.

Kiprah kritis pria 59 tahun ini dimulai kala ia memimpin serikat pekerja perusahaan minyak negara Petroecuador. Kala itu ia menantang penyelewengan yang ada dan merugikan negara miliaran dolar.

Namanya kian melambung setelah menjadi jurnalis. Ia juga dikenal sebagai kritikus paling tajam mantan Presiden Rafael Correa, yang memerintah 2007-2017.

Karena kecamanannya itu, Villavicencio sempat dituduh mencemarkan nama baik mantan presiden dan dihukum 18 bulan penjara. Dia dilaporkan sempat melarikan diri ke wilayah Pribumi Ekuador sebelum diberikan suaka di Peru.

Ia kembali ke Ekuador kala Correa jatuh. Correa sendiri sempat dipenjara karena korupsi di 2020.

"Dia menjadi terkenal sebagai pemimpin serikat pekerja di perusahaan minyak negara, Petroecuador, dan kemudian memainkan peran penting dalam mengungkap skandal korupsi yang melibatkan pemerintahan mantan Presiden Rafael Correa," tulis NYT.

"Sebagai jurnalis, Villavicencio memperoleh dokumen tentang program pengawasan pemerintah yang dia kirim ke WikiLeaks tetapi akhirnya menerbitkannya sendiri. Beberapa karyanya menyebabkan ancaman pembunuhan dan dakwaan yang dipromosikan secara luas sebagai motif politik," muat media itu lagi.

Menurut ilmuwan politik di University of British Columbia, Grace Jaramillo, Villavicencio kerap merasa diintimidasi dan direndahkan. Tapi dalam pemilu Ekuador, ia muncul dengan slogan-slogan anti korupsi di negeri itu.

"Dia mendemonstrasikan Gerakan Membangun Ekuador, sebuah kampanye luas, dan juga mengkampanyekan isu-isu seperti keamanan pribadi, di negara yang telah dilanda kekerasan terkait perdagangan narkoba tersebut," tambahnya.

Status Darurat

Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengaku marah dan terkejut dengan kejadian ini. Ia menyebut kejahatan terorganisir sudah berkembang pesat di negeri itu.

"Kejahatan tidak akan dibiarkan begitu saja," kata Lasso, sesaat sesudah kejadian.

"Saya marah dan terkejut dengan pembunuhan itu. Kejahatan terorganisir telah berkembang pesat, tetapi beban hukum sepenuhnya akan menimpa mereka," tambah pria yang tidak akan ikut pemilihan presiden lagi itu.

Ia pun mengumumkan keadaan darurat selama dua bulan, Kamis (10/8/2023). Ia berjanji untuk tetap mengadakan pemilihan umum yang dijadwalkan akhir bulan ini.

"Angkatan Bersenjata saat ini dimobilisasi di seluruh wilayah nasional untuk menjamin keamanan warga negara, ketenangan negara, dan pemilihan umum yang bebas dan demokratis pada 20 Agustus," kata Lasso dalam pidato yang disiarkan di YouTube, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Tiga hari berkabung nasional untuk menghormati 'seorang patriot'," tambahnya.

Negara Gagal

Perlu diketahui, Ekuador mengalami peningkatan kekerasan beberapa tahun terakhir karena kehadiran kartel narkoba di negeri itu. Wali kota wilaya Malta, juga terbunuh beberapa bulan lalu.

Mantan presiden Rafael Correa mengecam keras Nigerina akibat hal itu. Ia menyebut kejadian ini menunjukan bagaimana Ekuador sudah menjadi negara gagal. "Ekuador telah menjadi negara gagal," katanya yang kini menetap di Belgia.

"Semoga mereka yang mencoba menabur lebih banyak kebencian dengan tragedi baru ini akan mengerti bahwa itu hanya akan terus menghancurkan kita," tambahnya. (***)

Sumber: NCBCIndonesia.com
Editor: Khairul






 
Berita Lainnya :
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  • Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    02 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    03 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    04 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    05 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    06 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    07 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    08 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    09 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    10 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    11 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    12 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    13 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    14 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    15 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    16 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    17 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    18 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    19 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    20 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    21 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
    22 Diskominfo Natuna Stuban ke Diskominfo Kota Bandung, Sharing untuk Peningkatan Tipe C ke B
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat