Rabu, 08 Mei 2024
Kembalikan Formulir ke NasDem, Nasir Day: Terpanggil Pimpin Pekanbaru | Terlibat Peredaran Sabu, Tiga Orang Pria di Bangkinang Diringkus Polisi | PWI Riau Terima Surat Dukungan Resmi untuk HPN 2025 dari Pemprov Riau | Sat Lantas Polres Kampar Bersama ISDC Polda Riau Gelar Giat Police Goes To School di SMAN 1 Tambang | Peduli Palestina, Ribuan Mahasiswa dan Civitas Akademika Umri Gelar Aksi Unjuk Rasa | Tinjau Pembangunan Tribun Mini Lapangan Sri Serindit, Bupati: Ini Saksi Sejarah Kota Ranai
 
Religi
Video Youtube Hina Nabi Muhammad, MUI Minta Pembuat Konten Ditangkap

Religi - - Jumat, 18/08/2023 - 12:06:05 WIB

SULUHRIAU- Beredar video youtube berjudul Nabi muhammad perencana pernikahan. Isi video tersebut tuai kecaman yang salah satunya Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas.

Menurut Buya Anwar, sehubungan dengan  beredarnya secara meluas video youtube yang mendiskreditkan dan atau menjelek-jelekkan Islam dan Nabi Muhammad SAW di mana di bagian akhir video youtube tersebut dikatakan oleh si narator bahwa dia (Muhammad) adalah seorang penjahat dengan kekuatan militer yang kuat

Untuk itu sang narator telah mengajak dan mempengaruhi para pemirsanya dengan membuat sebuah pertanyaan,  apakah kalian benar-benar berfikir bahwa orang ini dapat membimbing kalian masuk surga?

"Kalau cerita yang termuat dalam video tersebut diikuti dari awal sampai akhir, apalagi yang bersangkutan memperlihatkan sosok nabi Muhammad yaitu suatu hal sangat tercela dan tabu dalam islam kita bisa membuat kesimpulan bahwa video dan youtube ini dibuat oleh produsennya jelas-jelas adalah untuk menghina islam dan melecehkan nabi Muhammad SAW," ujar dia mengutip Republika, Jumat (18/8/2023).
 
Hal itu itu semua tentu saja akan sangat-sangat menyakiti hati umat islam tidak hanya umat islam di indonesia tapi juga umat islam di seluruh dunia.

"Untuk itu saya meminta kepada pihak pemerintah terutama kepada pihak kementerian komunikasi dan informatika serta pihak kepolisian untuk dapat menghentikan peredaran video youtube  tersebut dan menangkap pihak yang memproduksi serta yang mengedarkannya pertama kali agar keresahan di kalangan umat islam tidak semakin meluas," jelas dia.

Karena menurut Buya Anwar hal itu bisa berakibat kepada terganggunya stabilitas dan kerukunan  dalam kehidupan bermasyarakat di negeri ini dan hal itu tentu jelas-jelas sama-sama tidak kita inginkan.

Kejanggalan Video

Channel Youtube dengan nama Sunnah Nabi menjadi perbincangan banyak pihak, utamanya di media sosial karena Akun ini dinilai melecehkan Islam dan menghina Nabi Muhammad SAW.

Akun ini berisikan video-video animasi yang menceritakan seputar Rasulullah SAW dan sahabat maupun kegiatannya.

Ia mendapat sorotan karena membuat gambar/animasi wajah Rasul dengan sangat jelas, yang mana hal ini adalah terlarang dan tidak sesuai dengan akidah Islam.

Berdasarkan pantauan pada Jumat (18/8/2023), akun ini telah mendapatkan 5,91 ribu pengikut dan berisikan 29 video. Ia pertama kali dibuat pada 1 Juni 2022 dan sudah mencatatkan 1.056.482 penonton.

Dalam deskripsinya, mereka menuliskan, "Channel ini khusus menampilkan video-video animasi tentang Nabi Muhammad dan ajaran Islam yang tidak disampaikan secara jujur oleh para ulama.

Mereka sengaja menyembunyikan perbuatan, tabiat, tindakan sang Nabi demi tetap menampilkan Islam sebagai agama damai bagi seluruh umat manusia." Dalam detail lokasi disebut jika akun ini berasal dari Amerika Serikat.

Ada sejumlah poin penting yang dinilai tidak sesuai dengan akidah Islam dalam video-video yang diunggah akun ini. Di antaranya:

Alasan pertama mengapa Nabi Muhammad SAW tidak boleh digambarkan dalam bentuk patung, gambar atau lukisan adalah karena khawatir representasi tersebut dapat menjadi wasilah atau perantara dalam beribadah kepada Allah bagi sebagian umat Islam.

Pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta, Prof M Quraish Shihab, menyebut dikhawatirkan hal seperti ini akan memunculkan pengultusan dan pemujaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Selain itu, visualisasi figur Rasulullah SAW dikhawatirkan tidak akan mempu menggambarkan pribadi dan figur Rasulullah SAW yang sesungguhnya.

Visualisasi figur Rasulullah SAW juga disebut tidak menutup kemungkinan adanya pelecehan. 'Jika hal ini kemudian tersebar, mudah diinjak-injak orang, bahkan bisa jadi gambar itu tidak seuai dengan apa yang sebenarnya.

"Karena itu, bisa jadi kalau difilmkan orang yang memerankan figur Nabi dalam film kemudian melakukan hal-hal yang tidak sesuai perilaku Rasulullah SAW. Maka untuk menghindari itu semuanya, lantas dilarang gambar itu," ujar Prof Quraish Shihab beberapa waktu lalu.

Sumber: republika.co.id
Editor: Khairul






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved