Waspada! Ini Modus Penipu Whatsapp Kuras Rekening
Minggu, 15 Oktober 2023 - 18:03:25 WIB
|
Penipuan modus mengirim surat tilang ETLE melalui aplikasi WA menghantui masyarakat beberapa hari belakangan ini. (Dok. NTMC Polri Info)
|
SULUHRIAU - Modus penipuan yang menguras rekening penggunaannya akhir-akhir belakangan ini marak terjadi. Salah satu modusnya dilakukan melalui pesan singkat di aplikasi Whatsapp.
Sebagai contoh, modus penipuan dilakukan dengan mengirimkan surat undangan pernikahan digital ke nomor Whatsapp pribadi calon korban. Dalam pesan tersebut, penipu mengarahkan agar calon korban membuka undangan digital tersebut yang ternyata file APK yang harus diunduh.
Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan dalam menjalankan aksinya, pertama-tama para penipu ini akan membuat akun rekening atas nama orang lain. Setelah rekening jadi, orang tersebut akan diberi uang dan rekening akan dipegang sang penipu.
"Ditemui di lapangan, mereka menggunakan orang lain untuk mendaftar abis itu kasih upah abis itu akun bank mereka ambil," jelas Semuel beberapa waktu lalu, dikutip Minggu (15/10/2023).
Ada pula penipuan berkedok undangan pernikahan di WhatsApp.
Beberapa warga mengaku pernah menerima chat WhatsApp pribadinya. Seperti undangan berkedok pernikahan dan berkedok surat tilang elektronik." Saya pernah mendapat kiriman surat berkedok undangan pernikahan," kata Yana, (40) warga Pekanbaru.
Berikut beberapa modus penipuan yang terjadi di era digital saat ini:
1. Tawaran Menggiurkan
Semuel menjelaskan salah satu ciri penipuan adalah adanya tawaran yang tidak masuk akal atau bombastis. Misalnya menawarkan harga ponsel yang jauh lebih murah dari harga pasar.
"Jangan terkecoh tawaran-tawaran tidak masuk akal, harga HP tadinya Rp 10 juta bisa dengan saya Rp 2 juta. Sudah pasti scam," kata Semuel.
2. Telepon, Chat, atau SMS Tidak Jelas
Ciri kedua yang dijelaskan Semuel adalah adanya pesan tidak jelas dari orang yang tidak dikenal. Ini bisa berupa telepon, WhatsApp maupun SMS.
"Contoh kan undangan, yang kirim undangan nggak dikenal, yang nikah nggak kenal. Ke kepoan masyarakat main klik aja," ujarnya.
3. Penipuan Social Engineering
Cara terakhir adalah dengan social engineering. Para penipu akan menggunakan kelemahan korbannya untuk bisa melakukan kejahatannya.
"Menggunakan social engineering, kelemahan-kelemahan kita," kata Semuel. (ncbc, src)
Editor: Khairul
Komentar Anda :