Kunjungi PWI Pusat, Capres Ganjar Pranowo Sepakat dengan Pernyataan Pers Kini tidak Baik-baik Saja
Kamis, 30 November 2023 - 17:28:40 WIB
|
Capres No urut 3 Ganjar Pranowo saat di kantor PWI Pusat.
|
SULUHRIAU- Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menghadiri undangan PWI Pusat dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024 dalam acara Dialog Capres-Cawapres dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Kedatangannya disambut langsung oleh Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun dan Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Sayid Iskandar di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).
Ganjar Pranowo dan rombongan datang pukul jam 10.45 WIB. Hadir juga jajaran petinggi PWI Pusat dan para pemimpin redaksi dari berbagai media massa.
Hendry Ch Bnagun mengatakan, PWI Pusat mengundang seluruh Capres dan Cawapres dalamnya rangkaian HPN 2024. Saat ini, capres Ganjar Pranowo yang pertama cepat tanggap merespon undangan PWI Pusat.
“Capres nomor tiga cepat tanggap, sehingga mendapatkan kesempatan yang pertama,” kata Hendry Ch Bangun di ruang utama PWI Pusat.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menyampaikan aspirasi kepada calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo bahwa industri media kini sedang menghadapi krisis etika dan ekonomi.
“Sekarang ini juga sedang menghadapi krisis baik secara etika, terlebih dari secara ekonomi,” kata Hendry. Saat ini, kata dia, hampir sepenuhnya penghasilan media massa berpindah ke media sosial.
“Hampir 90 persen penghasilan yang dulu diperoleh oleh pers itu sekarang jatuh ke media sosial atau platform yang mengelola informasi,” ujar ketua PWI, dilansir rmol.id, Kamis.
Hendry berpandangan, persoalan ekonomi menjadi salah satu ancaman dalam mempertahankan pers nasional.
Untuk itu, dia akan meminta komitmen Ganjar akan dukungan pada kebebasan pers pada kesempatan ini.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyampaikan, peran pers sangat penting dalam menyampaikan informasi ke publik secara tepat dan benar.
“Saat ini saya membagi media menjadi dua kelompok. Media sosial dan media mainstream. Media sosial menginformasikan tanpa etika jurnalistik dan terpotong-potong sehingga informasi yang sampai menjadi bengkok. Media mainstream inilah yang harus meluruskan informasi yang bengkok itu kepada masyarakat dengan baik dan benar,” kata Ganjar Pranowo.
“Karena itu saya senang diundang kesini (PWI). Agar kedepannya informasi dapat disampaikan dengan utuh dan benar. Contoh saja, saya habis dari Papua, ternyata di sana ada gap informasi yang tidak tersampaikan. Anak muda di sana belum tahu siapa capres dan capares yang akan ikut pemilu 2024. Saya sendiri mereka belum kenal. Inilah tugas media untuk bisa menyampaikan informasi secara menyeluruh sampai ke pelosok,” sambung capres pasangan dari cawapres Mahfud MD ini.
Ganjar Pranowo juga sepakat dengan pernyataan bahwa Pers saat ini sedang tidak baik-baik saja. Terutama dari sektor bisnis yang mengalami banyak perubahan dari media konvensional menuju media digital.
“Iya, memang saat ini Pers sedang tidak baik-baik saja. Satu dari sektor bisnisnya yang mengalami perubahan dari konvensional ke era digital. Inilah yang memang harus terus diperhatikan dan pemerintah perlu membantu pers agar bisa baik,” ungkapnya.
Ganjar Pranowo berharap PWI kedepan juga dapat terus melakukan pembenahan lebih baik lagi sesuai dengan bidangnya. Terutama meminimalisir perangkat desa atau orang yang berada dalam organisasi masyarakat (ormas) menjadi wartawan.
“Saya mengalami ada perangkat desa atau ormas jadi wartawan. Lha ini motifnya apa? Saya mengadu ke siapa? Inilah nantinya yang kiranya akan bisa diperbaiki oleh PWI,” tandas Ganjar Pranowo. (*)
Editor: Khairul
Komentar Anda :