Sabtu, 21 September 2024 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne | Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra | Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur | Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya | Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024 | Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
 
 
☰ Pendidikan
Bedah Buku Riau Istimewa: Perjuangan dengan Keris Tersarung
Rabu, 31 Januari 2024 - 21:18:19 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Buku Riau Istimewa dibedah, Rabu (31/1/2024). Para penggagas buku ini pun angkat bicara terkait buku Riau Istimewa ini.

Seorang penggagas buku, Rida K Liamsi mengatakan, buku Riau Istimewa ini menjadi bagian dari sejarah dan perjuangan masyarakat Riau.

"Esensi buku ini adalah perlawanan dengan keris tersarung," ujar Rida K Liamsi saat diskusi di aula bedah buku Pustaka Soeman Hs.


Selain Rida, tampil sebagai pembicara, Prof Tengku Dahril, Prof Detri Karya, Muchid Albintani PhD, dan Ronny Basista PhD. Diskusi atau bedah buku ini dipandu Ir Fakhrunnas MA Jabbar MIKom.

Beberapa tokoh masyarakat Riau juga hadir dalam pertemuan itu, di antaranya Hj Azlaini Agus SH MH, Drs Mambang Mit, Ir AZ Fakhri Yasin, Diana Tabrani, dan lainnya. Termasuk Kadispursip Provinsi Riau, Dra Mimi Yuliani Nazir.

Rida menyebutkan, perlawanan orang Riau memang tidak berhenti setelah Kongres Rakyat Riau (KRR) I dan II. Apalagi, yang digaungkan ketika itu adalah Riau merdeka, hasil dari perjuangan yang digagas Prof Tabrani Rab.

Hanya saja, perjuangan itu pelan-pelan tidak lagi muncul. Gagasan buku Riau Istimewa ini adalah salah satu cara untuk mengingat dan memperingati KRR I dan II dengan tanggal yang sama.

Keris tersarung adalah simbol yang dicantumkan dalam cover buku Riau Istimewa ini, sebagai pengganti huruf i.

Hanya saja, konsep ini dipertanyakan tokoh masyarakat Riau yang hadir, Azlaini Agus. Azlaini menyebut, buku Riau Istimewa ini justru mendegradasi rancangan dan perjuangan berdarah -darah yang dilakukan komponen masyarakat Riau.

Azlaini yang merupakan salah satu tokoh yang memperjuangkan Riau merdeka mengaku kecewa perjuangan itu terdegradasi.
Pimpinan sidang KRR II 1 Februari 2000, Prof Tengku Dahril mengatakan, usai masyarakat Riau menyatakan "merdeka", tekanan kepada para pejuang-pejuang Riau ini makin kuat.

Tengku Dahril yang mengetuk palu KRR II dengan opsi "Riau Merdeka" pun harus ke luar negeri untuk menenangkan diri dan mengamankan situasi. "Untung ketika itu, dengan Presiden Gus Dur, tidak terjadi apa-apa. Apalagi beliau kan sering bilang, itu aja kok repot," ujar Dahril.

Pengalaman serupa disampaikan Prof Detri Karya. Detri menyebut pernah diikuti intel tiga malam berturut-turut, sehingga tiga malam pula tak bisa tidur. Itu buah dari ikutnya dia ke tengah gelanggang KRR II dan wacana Riau merdeka. Setelah diskusi dengan keluarga, dia memilih menepi dari wacana Riau merdeka.

"Kalau sekarang saya berani ke tengah lagi," ujar Detri. Dr drh Chaidir yang didaulat menyampaikan refleksi KRR II, menyebutkan bahwa buku ini adalah legacy peradaban. Buku ini menjadi penanda bahwa Riau pernah berjuang untuk sesuatu yang besar. "Ini legacy bagi masyarakat Riau," ujar Chaidir.

Pembicara lainnya, Ronny Basista menceritakan pengalaman-pengalamannya di Eropa, bahwa kebudayaan Riau tidak pernah diberi tempat untuk ikut mempromosikan Indonesia.

Riau dianggap kecil. Sementara Muchid Albintani mengatakan, meski keputusan Kongres Rakyat Riau memilih opsi Riau merdeka, pada kenyataannya Riau tidak mendapatkan apa-apa. (rls)



 
Berita Lainnya :
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  • Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
  • Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    02 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    03 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    04 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    05 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    06 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    07 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    08 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    09 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    10 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    11 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    12 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    13 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    14 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    15 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    16 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    17 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    18 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    19 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    20 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
    21 Diskominfo Natuna Stuban ke Diskominfo Kota Bandung, Sharing untuk Peningkatan Tipe C ke B
    22 Polres Kampar Ungkap Kasus Sabu Berat 120.72 Gram dan 201 Butir Ekstasi, Pelaku RP Sempat Lompat dari Bangunan Lantai 2
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat