Sabtu, 21 September 2024 Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil | Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024 | Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne | Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
 
 
☰ Metropolis
Baru Dua Bulan Ditinggalkan Muflihun, Eee...Insentif RT/RW Pekanbaru Kembali Macet
Kamis, 18 Juli 2024 - 14:23:47 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Baru dua bulan ditinggal Pj Walikota Pekanbaru sebelumnya, Muflihun SSTP MAP, nasib RT/RW se-Kota Pekanbaru kembali mulai terkatung-katung.

Insentif mereka yang tidak seberapa dari Pemko Pekanbaru mulai macet lagi.

Situasi ini tentu saja memicu keresahan di kalangan RT/RW. Bukan hanya karena keterlambatan pembayaran, tetapi juga karena momennya yang bertepatan dengan agenda Pilkada Pekanbaru 2024.

Di tengah kesibukan mereka membantu mensukseskan pilkada, honor yang menjadi hak mereka justru tertunda.

Sekretaris Forum RT/RW Kota Pekanbaru, Zulfikri SH, mengungkapkan bahwa honor RT/RW sudah tidak dibayarkan selama dua bulan. Padahal, di masa kepemimpinan Muflihun sebagai Pj Walikota, insentif tersebut lancar dibayarkan setiap bulannya.

"Rekan-rekan RT/RW hampir setiap hari menanyakan persoalan belum dibayarkannya honor ini kepada Forum. Kami tentu tidak bisa memberikan jawaban yang pasti karena itu ranahnya ada di pemerintahan," ujar Zulfikri, Kamis (18/7/2024).

Keterlambatan honor ini bukan hal baru bagi RT/RW di Pekanbaru. Pada masa kepemimpinan Firdaus ST, MT, mereka bahkan pernah tidak mendapatkan honor selama 6 bulan. Untungnya, di bawah kepemimpinan Muflihun, situasi ini membaik dan berubah drastis, honor dibayarkan penuh selama dua tahun.

Namun, kini kekhawatiran kembali muncul. Dengan agenda Pilkada 2024 yang semakin dekat, beban kerja RT/RW semakin berat. Mereka harus melakukan pendataan warga, sosialisasi, dan berbagai tugas lainnya untuk mensukseskan pilkada.

"Pak Pj Walikota, mohon dibayarkan insentif RT/RW ini. Karena RT/RW dalam beberapa bulan menjelang Pilkada ini memiliki pekerjaan yang cukup berat, mulai dari pendataan warga, sosialisasi, dan sebagainya untuk mensukseskan Pilkada Pekanbaru 2024," pinta Zulfikri.

Besaran insentif RT/RW memang tidak seberapa, hanya Rp600.000 untuk RT dan Rp750.000 untuk RW per bulan. Namun, bagi mereka, honor ini merupakan tambahan bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Keterlambatan pembayaran honor ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan RT/RW, tetapi juga bisa mengganggu kelancaran pelaksanaan Pilkada 2024. Pasalnya, RT/RW merupakan garda terdepan dalam menyosialisasikan pilkada dan menjaga kondusifitas di lingkungan masyarakat.

Pemerintah Kota Pekanbaru perlu memprioritaskan penyelesaian masalah ini. Jangan sampai keterlambatan insentif ini justru mencederai semangat para RT/RW yang telah bekerja keras untuk mensukseskan Pilkada 2024.

Ketua Forum RT/RW Pekanbaru, Azmi, mengungkapkan bahwa Pj Risnandar pernah berjanji dalam pertemuan beberapa waktu lalu untuk tetap membayarkan honor RT/RW setiap bulan dan dibayar selama satu tahun.

"Namun, kenyataannya hari ini rekan-rekan RT/RW se-Kota Pekanbaru masih mengeluhkan karena tidak dibayarkannya insentif dua bulan berturut-turut," ujar Azmi dengan nada kecewa.

Azmi menambahkan, RT/RW merupakan garda terdepan dalam membantu kelancaran program pemerintah, termasuk Pilkada 2024 yang akan segera digelar. Dengan tertundanya honor mereka, dikhawatirkan akan berdampak pada semangat dan kinerja mereka dalam menjalankan tugasnya.

"Kita sangat menyayangkan sekali janji yang disampaikan oleh seorang Pj Walikota hari ini, dan berharap sebagai pemimpin dapat menepati janji yang pernah tersampaikan," tegas Azmi.

Pj Walikota Risnandar Mahiwa perlu segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan sampai janji manisnya hanya menjadi angin lalu dan membuat para RT/RW semakin kecewa.

Sementara itu, Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, memberikan jawaban singkat saat dikonfirmasi terkait belum dibayarkannya insentif RTRW selama 2 bulan.

"Untuk persoalan teknisnya, silakan langsung ditanyakan ke BPKAD," ujarnya singkat.

Pernyataan ini disampaikan Pj Walikota Risnandar saat dihubungi melalui WhatApp mengkonfirmasi soal insentif RT/RW tersebut.

Sekda Bilang Sudah Bayar, Camat Sebut Belum

Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution,  memberikan klarifikasi melalui pesan WhatsApp, bahwa insentif tersebut sudah dicairkan melalui camat.

Menurut Indra Pomi, kecamatan yang telah menerima pembayaran insentif termasuk Rumbai, Tenayan Raya, Tuah Madani, Rumbai Timur, dan Lima Puluh. Namun, realita di lapangan justru menunjukkan hal sebaliknya.

Saat dikonfirmasi, beberapa camat mengungkapkan bahwa honor RT/RW belum diterima dan sistem pembayaran masih terkunci.

Camat Rumbai Barat, Fakhruddin Panggabean, menceritakan situasi panas di kantornya. "RT/RW sudah mulai mengamuk di kantor camat. Saya bilang sabar pak, saya camat disini, apakah bapak masih segan sama saya? Kalau masih segan sama saya tolong tenang dulu pak," ujarnya dengan nada prihatin.

Fakhruddin menjelaskan bahwa perangkat RT/RW terus mendesak agar honor mereka segera dicairkan. "Kalau memang sudah dicairkan, tentu kami sudah terima. Sekarang ini kami tidak bisa mengajukan ke BPKAD, sistem masih dikunci," tambahnya. Fakhruddin berharap agar sistem segera dibuka supaya proses pengajuan honor bisa segera dilakukan.

Situasi serupa terjadi di Kecamatan Rumbai Timur. Camat Syamsudin S,Sos menyampaikan bahwa hingga siang ini honor belum juga masuk.

"Baru saya tanya ke bendahara, katanya siang ini masuk, namun sampai saat ini belum masuk. Bendahara sekarang baru mengantarkan laporan, setelah itu baru dicek ke bank apakah dananya sudah masuk atau belum," jelas Syamsudin.

Camat Tenayan Raya, Abdul Barri, S.IP, juga mengonfirmasi bahwa insentif belum diterima. "Coba saya cek dulu ya ke bendahara, biasanya kalau satu kecamatan masuk, maka kecamatan lain juga masuk dan tidak ada bedanya," ujarnya.

Kondisi ini menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian di kalangan perangkat RT/RW yang mengandalkan insentif untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketidaksesuaian antara pernyataan Sekda dan kenyataan di lapangan menambah ketegangan di berbagai kecamatan.

Pihak pemerintah kota diharapkan segera menyelesaikan masalah teknis ini agar insentif RT/RW bisa segera dicairkan. Transparansi dan komunikasi yang jelas antara pemerintah kota dan perangkat RT/RW sangat dibutuhkan untuk menghindari situasi serupa di masa mendatang. (kim, src)



 
Berita Lainnya :
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  • Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    02 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    03 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    04 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    05 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    06 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    07 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    08 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    09 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    10 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    11 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    12 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    13 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    14 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    15 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    16 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    17 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    18 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    19 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    20 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    21 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
    22 Diskominfo Natuna Stuban ke Diskominfo Kota Bandung, Sharing untuk Peningkatan Tipe C ke B
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat