SULUHRIAU, Pekanbaru- KONI Kabupaten Padang Pariaman melakukan silaturahmi dan studi banding ke KONI Pekanbaru, Jumat (4/10/2024).
Pada studi banding ini, pengurus KONI Padang Pariaman menjadikan program kerja yang sudah dilakukan KONI Pekanbaru sebagai referensi untuk program kerja KONI Padang Pariaman kedepannya.
Hal ini dijelaskan Ketua KONI Padang Pariaman Sumatera Barat, Rudy Repenaldi Rilis di Kantor KONI Pekanbaru di Jalan Arifin Ahmad, Jumat siang.
"Kita hari ini melakukan silaturahmi dengan pengurus KONI Pekanbaru. Selain itu, kita juga bertukar pikiran bagaimana agar KONI Padang Pariaman juga bisa memiliki program kerja yang lebih baik ke depannya. Salah satunya seperti pembinaan atlet-atlet berprestasi," ujar Rudy menjelaskan.
Sementara itu, Ketua KONI Pekanbaru M Yasir yang diwakili oleh Sekretaris Umum KONI Pekanbaru Agusman Sikumbang menjelaskan, KONI Pekanbaru menerima kunjungan dari pengurus KONI Padang Pariaman. Pihaknya sangat mengapresiasi program kerja KONI Pekanbaru dijadikan sebagai referensi oleh KONI dari daerah luar Riau.
"Kita hari ini menerima kunjungan dari pengurus KONI Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kita tentunya ada rasa bangga juga, jika program kerja kita dijadikan referensi oleh KONI dari daerah lain. Ya, mudah-mudahan apa yang kita presentasikan hari ini bisa bermanfaat bagi pengurus KONI Padang Pariaman," tutup Agusman singkat.
KONI Padang Pariaman Sumatera Barat melaksanakan kunjungan kerja ini selama satu hari penuh. Pengurus KONI Padang Pariaman berharap program kerja KONI Pekanbaru ini bisa di implementasikan pada program kerja KONI Padang Pariaman. (kim)
////
Dengan Kekompakan Dua Sahabat, Wan Siswandi dan Rodhial Huda Mampu Menyatukan Natuna
SULUHRIAU, Natuna– Salah satu hal yang sering terdengar dari masyarakat adalah bagaimana keakraban dan kebersamaan antara Bupati Wan Siswandi dan Wakil Bupati Rodhial Huda terasa begitu kuat.
Selama hampir tiga tahun terakhir, mereka berdua tidak hanya dikenal sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai simbol kekompakan yang langka di dunia politik.
Mereka tidak hanya berbagi tugas, tetapi juga mimpi-mimpi untuk menjadikan Natuna sebagai daerah yang lebih maju dan sejahtera. Ketika ditanya tentang rahasia hubungan erat mereka saat kampanye di Kecamatan Pulau Tiga Barat, Sabtu, 5 Oktober 2024, baik Wan Siswandi maupun Rodhial Huda tersenyum hangat, seolah pertanyaan itu adalah refleksi dari sesuatu yang telah lama mereka pahami dan jalani.
1. Mimpi yang Sama untuk Natuna
Mungkin yang membuat mereka begitu akrab adalah visi yang sama untuk daerah ini. Keduanya lahir dan tumbuh di Natuna. “Kami memahami setiap jengkal tanah ini, dan kami tahu apa yang dibutuhkan,” kata Rodhial dengan pandangan penuh semangat. Wan Siswandi menimpali, “Kami tidak hanya melihat Natuna sebagai tempat tinggal, tetapi sebagai rumah yang harus kami rawat bersama.”
Sejak awal, mereka sudah sepakat bahwa pembangunan harus menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat, dari infrastruktur hingga pelayanan publik. Mimpi yang mereka bangun bersama telah menciptakan harmoni yang berkelanjutan di dalam pemerintahan, dan itu terasa oleh masyarakat Natuna.
2. Komunikasi yang Jujur dan Terbuka
Dalam hubungan ini, komunikasi menjadi kunci. “Kami selalu duduk dan berbicara dari hati ke hati,” ujar Wan Siswandi. Mereka tidak hanya berbicara soal pekerjaan, tetapi juga kehidupan. “Kami sering bertanya, bagaimana keluarga? Bagaimana perasaanmu hari ini?” kata Rodhial. Keterbukaan inilah yang menjadi dasar kuat dari kolaborasi mereka, mencegah kesalahpahaman dan menjaga keharmonisan dalam setiap keputusan yang diambil.
3. Membagi Peran Seperti Saudara
Seperti dua sahabat lama yang sudah saling memahami, mereka membagi tugas dengan cara yang natural. “Dia yang sering di lapangan, saya di belakang meja,” canda Wan Siswandi. Rodhial menambahkan, “Tapi meski begitu, kami selalu tahu apa yang terjadi di lapangan maupun di balik meja.” Pembagian tugas yang jelas ini memungkinkan mereka menjalankan pemerintahan dengan lancar, tanpa saling mengganggu.
4. Rakyat adalah Prioritas Utama
Mereka selalu menempatkan rakyat sebagai alasan di balik setiap keputusan. “Ketika kami merasa lelah atau menghadapi tekanan, kami ingat bahwa yang kami perjuangkan adalah mereka yang ada di sini, di tanah kami sendiri,” kata Rodhial. Rasa tanggung jawab inilah yang mendorong mereka terus bekerja keras dan tetap kompak.
5. Dukungan dari Masyarakat, Bukan Sekedar Pemilih
Masyarakat Natuna tidak hanya mendukung mereka sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai dua sosok yang membawa harapan. “Kami merasakan dukungan itu setiap hari,” kata Wan Siswandi. Dukungan ini bukan hanya dari suara di kotak suara, tapi juga dari senyum, ucapan terima kasih, dan rasa percaya yang tak tergoyahkan.
6. Persahabatan yang Mengakar Jauh Sebelum Politik
Rahasia lainnya mungkin terletak pada persahabatan yang sudah terjalin jauh sebelum mereka terjun ke dunia politik. “Kami sudah seperti saudara,” kata Wan Siswandi. “Kami tidak hanya bekerja sama, kami benar-benar peduli satu sama lain.” Persahabatan ini menciptakan iklim yang nyaman, di mana mereka bisa saling mendukung tanpa harus takut ada kepentingan yang bertabrakan.
Dampak Nyata Bagi Natuna
Kekompakan ini membawa dampak nyata bagi masyarakat Natuna. Pembangunan jalan, fasilitas kesehatan, dan pariwisata adalah beberapa contoh nyata dari kerja sama ini. “Setiap kali melihat jalan baru atau fasilitas yang terbangun, kami merasa bangga, tapi lebih dari itu, kami senang karena rakyat yang diuntungkan,” ujar Rodhial.
Kesimpulan
Selama hampir tiga tahun, Wan Siswandi dan Rodhial Huda telah membuktikan bahwa kekompakan dalam pemerintahan bisa membawa perubahan yang besar. Bagi mereka, sinergi ini bukanlah strategi politik semata, tetapi panggilan hati untuk membangun daerah yang mereka cintai. Dan dengan semangat yang sama, mereka siap melanjutkan perjuangan di Pilkada 2024, membawa harapan baru untuk masa depan Natuna yang lebih baik. (rls)